ketik 1

saat mendengar suara-suara kawan kosnya mulai mendekat, win buru-buru ambil jarak dari bright, yang semula mereka berdua sama-sama mengaduk es buah, win langsung melipir untuk menata piring di meja yang jauh dari tempat bright berdiri.

“haaaai, haaaaaaai!” suara sky dan ryu terdengar bersahutan di depan pintu. win melambaikan tangan, mengajak keduanya masuk. “pak, permisi ya pak, saya masuk!” masih sibuk mengaduk es buah, bright hanya berkata iya tanpa menoleh. win melirik pacarnya itu sekilas, ceileh, pacar katanya, lalu kembali sibuk menata piring.

“eh kalo pacar lu masih bocil, gak boleh ciuman, loh.” terdengar sayup-sayup suara billkin dari luar. “tapi kan akunya bukan bocil!” disusul rengekan perth beserta tawa mingyu dan wonwoo, dan selanjutnya terdengar derap langkah kaki yang cepat dan semakin mendekat.

“pak! kak billkin gangguin saya lagi!” wajah perth muncul dari balik pintu, ia merengut sambil menunjuk billkin yang mengikutinya dari belakang. “ya emang kan pak? kalo masih kecil gak boleh ciuman!” seru billkin. “pacar aku udah legal! 18 tahun!” perth masih ngotot, ia hendak mengejar billkin lagi, tapi ditahan oleh ryu. “ih perth udah, deh. lu tuh, billkin kok diladenin. dia tuh cuma mau bikin lu nangis.” ryu kemudian memberikan sepotong pizza pada perth, “udah, lu makan aja.”

“billkin, stop ganggu adekmu,” bright menengahi sambil membawa semangkuk besar es buah ke meja makan. billkin tertawa, “rasanya percakapan pak bright ke gue tuh kalo gak 'billkin, stop ganggu adekmu,' atau 'billkin, minggu depan kamu cabut rumput',”

“ya lu sih, bandel.” wonwoo menanggapi sambil menyendok es buah ke dalam gelas, kemudian memberikannya pada mingyu. “OOOOOOHHHHHHH,” billkin lagi-lagi berteriak. “gituuuu, kalo udah pacaran cuma pacarnya aja yang diambilin, yang lain enggak....”

“heleh, iya iya sini gue ambilin juga buat semuanya,” wonwoo mengalah dan menuangkan es buah itu ke beberapa gelas. melihat wonwoo, bright ikut-ikutan menyendok es buah kemudian memberikannya pada win. win mendelik, ia memberi gestur menolak pada bright, tapi bright tetap menyodorkan gelas itu ke hadapan win.

“uhuk,” wonwoo batuk satu kali, “minum aja win, udah diambilin kok gak mau,” wajah win merah padam, ia memberikan tatapan mengancam pada wonwoo, sementara yang ditatap pura-pura tidak tahu sambil berusaha menahan tawa.

“wah, ini bapak yang masak semua, pak?” tanya mingyu. “nggak, saya tadi mendadak males. jadi gofood aja.” jawab bright. “oh... gara-gara apa tuh malesnya kalo boleh tau?” tanya mingyu lagi. wonwoo batuk lagi, ia memalingkan wajah, menyembunyikan tawa agar tidak terlihat yang lain. win yang melihat tingkah mingyu dan wonwoo yang semakin ngadi-ngadi, menginjak kaki keduanya dari bawah meja. “tiba-tiba badan saya pegel-pegel,” jawab bright singkat. mingyu dan wonwoo mengangguk-angguk, berpura-pura paham sambil melirik win dengan tatapan menggoda.

saat suasana mendadak sepi karena semua sibuk dengan makanan masing-masing, perth tiba-tiba berceletuk, “oh ya, pacar bapak mana?” win langsung tersedak mendengar pertanyaan itu, membuat bright buru-buru mengambilkan segelas air putih. mingyu dan wonwoo kembali berusaha menahan tawa, dari meja yang bersebrangan, wonwoo berbisik “kok lo yang salting sih?

“bukannya belum pacar ya? kan bapak belum bisa ketik 1 katanya.” ucap sky. “iya tapi bapak kan tadi katanya mau jemput terus diajak makan-makan?” tambah perth lagi. “ya lo liat deh sekarang disini ada gak orang lain selain anak kosan? ya berarti bapak gak jadi ngajak gebetannya,” sela billkin. perth mencibir, “ya sapa tau pacarnya anak kos!!”

win batuk-batuk lagi, kali ini lebih heboh dari sebelumnya. “kak win kenapa? demam lagi?” tanyanya polos. win menggelen-geleng, ia hanya mengucap 'gak papa' sambil minum air. “kalo pacar saya anak kos gimana?” tanya bright. win memelototkan mata, mencubit paha bright dari balik meja tapi yang disentuh hanya diam saja sambil tersenyum jahil. “yaaa kalo saya sihhhh, oke-oke aja pak. tambah enak yaa bukannya, rumahnya deket,” jawab wonwoo. win mengeluarkan tatapan mengancamnya lagi, namun mingyu menimpali, “kalo saya jadi pacar bapak mah, saya pamerin ke seluruh orang, pak. hey dunia, pacar gue juragan kos-kosan, loh!

bright hanya tertawa mendengarnya. “iya, ya. ya semoga nanti dia mau pamerin saya, lah.” win hanya menatap bright, mingyu dan wonwoo dengan pasrah. ia sendiri memang belum bilang ke bright jika mingyu dan wonwoo sama-sama sudah mengetahui hubungan keduanya, tapi melihat bright yang ikut play along dengan mereka berdua, nampaknya laki-laki itu sudah paham.

“tapi ya,” billkin mulai bersabda, “kalo misal pacar bapak emang anak kos, bang wonwoo, bang mingyu sama perth udah coret dari list soalnya udah punya pacar. sky, ryu sama gue bapak pasti gak mau soalnya kita masih kuliah.” billkin kemudian menodong telunjuknya pada win, “ya yang paling mungkin cuma sama kak win, sih.”

“hahaahahaha kan emang,” mingyu tiba-tiba sama nyeplos, membuat win berjengit dan wonwoo memukul bahunya. mingyu yang sadar ia kelepasan, menutup mulutnya sendiri, “ups, sori, gak sengaja....”

“gimana....” ryu menatap win dan bright bergantian, “bapak pacaran sama kak win?” sky melongo, “ini beneran?” billkin yang pertama mencetuskan pembicaraan itu juga ikut-ikutan terkejut, “demi apa sih, beneran?!”

“jadi orang yang bikin bapak gak bisa ketik 1 tuh kak win?” tanya perth. billkin menjitak kepala yang lebih muda, “lu nih masih aja bahas ketik 1!” bright hanya tertawa-tawa saja mendengar percakapan anak-anak kosnya. “pak, jawab dong!”

“win aja deh, yang jawab.” ucap bright. yeeeeee si bapak! enak aja melimpahkan tanggung jawab! win menggeleng-geleng kebingungan, sementara mingyu dan wonwoo akhirnya bisa tertawa dengan lepas. “lo apa gue yang jawab?” tanya wonwoo. win meringis, “baaaang, jangan gitu lah!”

“demi apa sih kalo beneran pacaran gue mau deh cabut rumput seminggu,” billkin tertawa, “masa iyaaaa sih,” lah, nantangin! bright menyenggol lengan win, memberikan tatapan agar win mengaku saja. win yang masih malu hanya menggelengkan kepala, menolak suruhan bright.

“yaudah billkin kamu cabut rumput seminggu, ya.” ucap bright. billkin menoleh cepat, “lah? kok gitu pak?”

“itu kata kamu kalo beneran pacaran kamu mau cabut rumput seminggu,” jawab bright datar. billkin menatap bright dan win bergantian, air mukanya membelalak kemudian ia berteriak, entah untuk keberapa kalinya hari ini, “BENERAN PACARAN?????? WAH KAK WIN MENURUT GUE, LO BARU AJA NGABISIN SELURUH JATAH HOKI SEUMUR HIDUP LO DENGAN PACARAN SAMA PAK BRIGHT SIH.....”

khusus hari ini gws anak-anak kosan santun bermartabat, selamat cabut rumput karena gue beneran udah pacaran sama si bapak xixixixi.