ketik 2

setelah kejadian marah-marah kemarin, ini kali pertama win bertemu bright lagi. ia sebenarnya masih agak kesal dengan bright, tapi karena sudah dijanjikan posisi baru dengan gaji yang banyak, ya siapa yang nggak seneng, sih. terdengar agak tidak tahu diri, tapi kenyataannya win memang happy, ya mau gimana?

saat masuk rumah, win melihat bright sedang duduk di sofa, memperhatikan ponselnya dengan serius. entah apa yang ia lihat, mungkin belasan pesan hoax yang selalu disebarkan teman-temannya di grup whatsapp alumni, atau video perkakas life-hack, atau mungkin berita terkini hari ini yang suka ia tonton di youtube.

sebuah fun-fact, selama pacaran dengan bright, win dan bright sama sekali belum pernah berpegangan tangan.

bukannya udah pernah pangku-pangkuan?, itu mah kata wonwoo. entah dari angle mana dia melihat, tapi yang terjadi sebenarnya bukan pangku-pangkuan. kebetulan saja mereka duduk di kursi yang sama dengan tinggi yang berbeda, sehingga terlihat seperti itu. win awalnya pun heran kenapa bright jarang menyentuhnya, kecuali saat pertama kali mengecek ia demam atau tidak, itu saja mereka belum pacaran, antara love language laki-laki itu bukan physical touch, atau memang dia tidak mau menyentuh win lebih.

jika mereka pergi keluar berdua, paling mentok bright hanya merangkul bahunya saat menyebrang atau ketika dalam keramaian, setelah itu langsung melepasnya lagi. win tidak pernah bertanya sih, tapi kan kadang ia pengen juga pegangan tangan, atau ya syukur-syukur ciuman, kayak pasangan pada umumnya.

win hanya memperhatikan bright dari kursi meja makan, setelah sepuluh menit, pacarnya itu akhirnya mengangkat kepala. ia balas menatap win, menyadari sesuatu, “apa? kamu mau apa, sayang?”

anjir! win gelagapan. apa muka gue keliatan mupeng?

ia cepat-cepat menggeleng. “kamu ngapain disitu?, sini,” bright menepuk-nepuk sofa kosong di sampingnya. dan seperti biasa, win langsung menurut.

di samping bright, pikiran win lagi-lagi melayang ketika bahu mereka berdua bersentuhan. the sparks is here, that electricity win feels everytime bright is near. but the older never makes the move.

“kok bengong?” tanya bright. win hanya meringis, lalu menggeleng lagi. aduh, tapi ni si om-om kayaknya kalo gue gak make a move duluan gak bakalan cium-cium gue, deh. tapi kalo gue minta duluan, terkesan murah banget, gak, ya?

but fuck, it. win pemberani. my mom didn't give this name, “win” for nothing.

“can i kiss you?”

mendengar pertanyaan win, bright terlihat agak kaget. ia langsung mematikan ponselnya dan menatap win. satu detik, dua detik, tiga detik, kemudian dia tertawa.

“iih, kok ketawa sih?”

“lucu aja,”

“apanya yang lucu?”

“kamu,”

win merengut. minta cium kok diketawain, gak romantis banget ni bapak-bapak satu!

“kenapa kamu gak pernah cium aku?” tanya win. “hmmm.” bright bergumam. “bingung minta ijinnya gimana,”

“astagaaaaa. emangnya mau cuti, minta ijin segala?” win menatap bright heran, bener-bener jalan pikir om-om empat puluh tahun di hadapannya ini tidak bisa diterima akal sehat. “yaa masa saya langsung cium kamu gitu aja? ga sopan,”

“ya tapi aku kan pacar kamuuuu, bapak...”

“tetep aja,”

“yaudah. saya ijin cium kamu, ya, win.” win mengangguk cepat, tidak pernah rasanya ia mengiyakan sesuatu secepat ini. ketika lengan bright perlahan menarik tubuhnya mendekat, win bisa merasakan detak jantungnya berdegup sepuluh kali lebih cepat. dan ketika ia merasakan hembusan nafas bright sudah mengenai wajahnya, ia tahu the moment he had been waiting for finally came.

and finally, he feels it.

win closes his eyes and inhales, in a matter of seconds, bright kisses him slowly but passionately, a little bit wild but somehow still soft, he kisses win like he is starving for love for a lifetime.

he swallows, hard. bright closing whatever space is left between them. he pushes win around as he deepens the kiss. win feels dizzy, he can not think about anything right now because it feels sooo good.

bright hands are in win's hair, win's back, when win moaned, bright slowed down and let win gasp for a breath. he tucked win's hair and smiled.

bright whisper “i love you,” and win started to think that it was okay not to be kissed for a whole month but after that, he got all the feelings like this one. it was worth the fight last night to get comfort like this.

“sayang,”

“hmmm?” win menanggapi bright.

“pindah kamar aja yuk, takut diliat anak kosan.”

win tertawa. he gives bright a little peck on his cheek, then agreed and follows the older to his room.

he's 10 tapi om-om 40 tahun? 100000000, lebih matang lebih menantang

he's 10 tapi kerjanya di perkebunan sama peternakan, 10000000, kalo dia selingkuh tanahnya gue jual

he's 10 tapi masih main facebook? 10000, berarti dia gabisa genit sama mba-mba influencer sexy di instagram dan open bo di twitter

he's 10 tapi typingnya gak ganteng? tetep 10 lah, kan yang penting wajahnya 10!

he's 10 tapi itu bapak kos lo? INFINITY soalnya bapak kos gue bright vachirawit :)