Ulat yang menyebalkan

Dulu, aku sering mempertanyakan “Mengapa ulat itu sangat menyebalkan?”. Ya, mereka memakan dedaunan sampai nyaris habis. Sering kali mereka dianggap hama, sampai-sampai ketika ada ulat, aku (dulu) akan membunuh ulat itu.

Tapi belakangan ini aku berpikir. Jika segala sesuatu ada manfaatnya, maka ulat pun ada manfaatnya. Sampai aku mendapatkan kesimpulan yang tiba-tiba saja terlintas di pikiranku.

Dengan sedikit membaca artikel-artikel di internet, aku menyimpulkan bahwa:

Pepohonan/tanaman yang dimakan ulat memang sudah seharusnya dimakan ulat. Dalam perawatan tanaman, sangat dianjurkan untuk memangkas beberapa tangkai atau daun untuk merangsang pertumbuhan bunga.

Dengan adanya ulat, maka maka tumbuhan tersebut akan terangsang untuk menumbuhkan bunganya. Dan kelak ketika ulat tersebut menjadi kepompong, secara bersamaan tumbuhan tersebut akan mulai menumbuhkan bunga. Kemudian saat bunga telah mekar dan siap untuk dibuahi, si kupu-kupu akan keluar dari kepompongnya untuk kawin dan melakukan penyerbukan.

Kita hidup di planet dengan ekosistem yang sangat rapuh. Dengan ekosistem yang tidak seimbang, pola diatas mungkin tidak akan terjadi. Dan butuh waktu bertahun-tahun agar dapat kembali seperti semula.

Aku tidak bermaksud untuk menjadi aktivis lingkungan. Tapi beberapa hal jauh lebih menyenangkan untuk dipikirkan.