Ufal Salman

Concern gue atas keputusan batal itu cuma satu. Bakal ada yang ngeharass fans Niji di AX ntar. Not to mention orang yang bakal kayak gitu mental 4ch semua. Verbally mungkin udah sering terjadi di event-event lain, tapi kalo sampe physically itu udah ngeri. Itu anak orang men, gila lu ya udah gak punya hati.

Gue emang udah males ngikutin NijiEN as a whole dan milih stay di main branch aja biar kepala ini gak gampang pecah tiap hari. Tapi kalo udah gini skenarionya, gimana gak kepikiran. Syukur masih punya rasa manusiawi. Bener-bener hindari sifat tribalisme kayak orang goa gini deh, tolong.

Kita emang gak bisa ngehentiin atau nyuruh Enkr buat ini itu, tau mereka emang bebal dan keras kepala, tapi seenggaknya kita bisa mencegah hal yang bisa kita cegah, selagi bisa. Entah di internet atau event offline kayak AX ini.

Sepertinya aku harus bersyukur dalam beberapa waktu lalu sudah bisa meninggalkan tempat yang aku rasa tidak sehat bila berlama-lama di sana. Ya, memang aku bersyukur dapat mengalihkan fokusku dari situ ke hal lain yang lebih dapat dinikmati, bahkan bermanfaat.

Lepas beberapa hari yang lalu ternyata aku masih diberi kesempatan untuk kembali lagi ke sana. Tentu bukan di bagian yang tidak sehat itu. Kebetulan tempat itu dibagi menjadi dua bagian. Yang satu memang masih berjaya, yang satu bagaikan tempat buangan. Belum lagi kesan dari yang berada di sekitarnya memicu aura yang tidak sehat itu.

Kembali lagi ke bagian sebelumnya, ada yang dapat memancingku kembali ke sana. Syukurlah tidak ada hal buruk yang terjadi, malah aku sendiri menemukan yang klop dengan preferensiku. Bahkan aku jatuh cinta hingga saat ini.

Prinsipku sebenarnya adalah hindari untuk mengambil semua bagiannya, lebih baik secukupnya. Lebih baik menyenangkan hati daripada menyenangkan ego, tidak akan habisnya dan malah bikin lelah sendiri.

Tetapi hari ini dari sisi satunya mendapat berita yang buruk lagi. Yang tentu akan membakar api kebencian terhadap mereka menjadi lebih hitam bagaikan neraka. Mau dibilang kasihan, tetapi yang menaungi di sana juga tidak becus. Dari luar sudah terlanjur banyak stigma negatif dan tidak bisa diputarbalikkan lagi.

Masih ada yang aku suka di sana, hanya dua saja, atau lima. Dua kalau yang utama sih. Tetapi untuk keseluruhan, tidak bisa lagi. Tidak bisa dikatakan sehat kalau mau membahas mengenai mereka.

Karena berita yang buruk itu, aku kembali sadar bahwa hal itu seharusnya sudah di luar kendaliku. Jadi aku yakinkan kembali untuk tidak perlu memikirkan terlalu dalam. Karena pilihan lainnya juga masih ada di sini untungnya.

Ada sebuah isu yang muncul di antara kita tiba-tiba. Dan tentu hal itu akan memunculkan keberpihakan di setiap individu. Membela dan melawan. Setiap orang mencoba untuk mempertahankan apa yang dia pegang, yang dia ucap, yang dia lakukan.

Tetapi tidak selama semua hal itu sekadar nol dan satu. Banyak faktor pendukung yang membuat kita berada di barisan desimal di antara keduanya. Yang bukannya memperjelas situasi, tetapi malah membuat pikiran menjadi semakin frustasi.

Di situlah perlu disadari bahwa terkadang kita bukanlah pemegang hak untuk bicara. Bukan pula yang berhak untuk menggiring suara. Bukan pula yang berhak untuk meyakinkan sesama.

Di saat itulah kita dianjurkan untuk diam sejenak dan menyimak. Sudah benarkah apa yang kita ketahui? Sudah jelaskah apa yang kita dapati? Sudah konkritkah masalah yang kita hadapi?

Pada akhirnya, kita hanya bisa berharap dan berdoa agar semua masalah ini selesai dan mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagi semua pihak.

Menyukai suatu hal itu adalah sebuah hal yang normal dan wajar. Memang sudah kodratnya manusia. Tetapi terkadang ada satu titik dimana hal yang disukai itu menjadi hal yang dibenci.

Tidak ada yang salah dari hal itu. Tidak ada yang perlu dirombak ulang. Tetapi pasti ada suatu waktu dimana yang dulu sempat menjadi sandingan malah menjadi hal yang dirasa harus dihindari.

Selamat datang di bagian kesekian dari catatan yang aku tulis. Dalam bentuk blog, lebih panjang dan terperinci. Semoga dengan berada di sini bisa bermanfaat ke depannya.