2 more minutes.

one-sided ranzu cw: alcohol

Sanzu menggeram saat ia menemukan Ran tengah minum hingga pusing di ruang belakang salah satu klub malam milik para Haitani.

Seharusnya Rindou yang mengurus kakaknya yang mulai ceroboh dan mabuk-mabukan, bukan Sanzu! Dia bukan siapa-siapanya juga, tapi Mikey mencarinya, maka Sanzu harus menyeret Ran kembali ke markas. Mau tak mau, perintah sang Raja itu absolut.

Lagipula, masih ada banyak kerjaan. Bisa-bisanya Ran malah bersenang-senang di sini. Dia tidak terlihat terlalu senang, sih. Lebih ke stress, mungkin putus cinta. Dengan siapa? Memang ada wanita yang bisa membodohi seorang Ran Haitani sampai membuat keadaannya terlihat sesedih ini?

Bukan urusan Sanzu juga, sih. Yang sekarang jadi urusan dia hanya cara membujuk Ran untuk ikut tanpa membuat keributan. Bisa saja ia menodong pistol dan memaksanya ikut, tapi siapa tahu Ran terlalu mabuk untuk peduli. Itu juga membuat kegaduhan kalau misal ia malah memberontak.

“Haru, did you mean it?”

Lima patah kata itu berhasil merusak konsentrasi pria yang dipanggilnya. Apa lagi? Sanzu tidak merasa pernah mengatakan apapun yang ada hubungannya dengan itu, jadi... apa Ran mulai berhalusinasi? Mungkin.

“Apaan? Udah, cepetan minumnya, lo dicariin Bos.”

Bukannya beranjak dari tempat ia duduk dan mengikuti Sanzu yang sudah mulai berjalan, Ran hanya menatap gelasnya yang setengah kosong. Sanzu tidak pernah melihatnya tersenyum dengan sedih sebelumnya, hanya senyuman menyebalkan yang menjadi ciri khas Haitani bersaudara.

“Ah. Begitu, ya. Pergi dahulu, akan saya susul.”

Kalau Sanzu sedikit lebih peduli atau ingin tahu, mungkin ia menetap dan menanyakan apa maksud Ran. Tapi ia sibuk juga selain mengganggu si Haitani sulung, jadi ia pergi tanpa basa-basi. Pintunya ia tutup dengan kencang.

Ran meneguk sisa minumannya, merasakan kehangatan menjalar di tenggorokannya secara tidak nyaman. Memang bodoh ia berpikir kalau seseorang seperti Sanzu akan mengindahkan perasaannya saat sudah sadar.

“If only you really loved me back.”